Lansia adalah akhir dari penuaan dan tahap banyak mengalami perubahan
secara fisik maupun mental. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
adanya faktor-faktor yang berhubungan dengan cidera pada lanjut usia di Desa
Tateli II Kecamatan Mandolang Tahun 2013. Penelitian ini menggunakan desain
penelitian korelasi analitik dengan populasi penelitian ini adalah semua jumlah
lanjut usia yang berumur 60-80 tahun yang di Desa Tateli II Kecamatan
Mandolang yang berjumlah 71 orang dengan menggunakan teknik purposive
sampling serta mengguakan rumus Slovin untuk penentuan sampel. Metode
pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dilakukan pada tanggal 3 Juni
2013 sampai dengan 17 Juni 2013. Data diannalisa secara statistik dengan rumus
spearman rho pada taraf kesalahan (α)=0,05
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan uji Spearman rho diperoleh
hubungan antara penglihatan dengan cidera pada lansia dari hubungan kedua
variabel tersebut adalah (p) = 0,004 yang menunjukkan nilai tersebut < 0.05
dengan demikian H1 diterima atau terdapat hubungan antara fungsi penglihatan
dengan cidera pada lansia. Kemudian diperoleh juga hubungan antara penurunan
fungsi muskuloskeletal dengan cidera pada lansia dari hubungan kedua variabel
tersebut adalah Signifikansi dari hubungan kedua variabel tersebut adalah (p) =
0,006 yang menunjukkan nilai tersebut < 0.05 dengan demikian H1 diterima atau
terdapat hubungan antara penurunan fungsi muskuloskeletal dengan cidera pada
lansia. Kemudian peneliti menemukan hubungan antara gangguan penglihatan
dengan cedera dimungkinkan oleh data demografi responden berdasarkan umur
yang paling banyak adalah berumur 75-80 tahun yaitu 31 orang (51,7%) dimana
pada usia ini kemungkinan untuk mengalami gangguan penglihatan sangat besar.

Kata Kunci : Gangguan, Muskuloskeletal, Penglihatan, Cidera, Lansia
Kepustakaan : Iswadi, K. (2007), Nursalam. (2003)