Penuaan adalah normal, dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat di
ramalkan yang terjadi pada semua orang pada saat mereka mencapai usia tahap
perkembangan kronologis tertentu. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan lansia tentang osteoporosis
dengan kebiasaan mengkonsumsi susu. Dengan populasi sebanyak 77 orang, besar
sempel yang di ambil yaitu 57 responden. Kuesioner yang telah di isi kemudian
diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode penelitin chi square dengn
wktu penelitin selama 1 bulan.
Penelitian mengunakan kuesioner, untuk melihat hubungan antara pengetahuan
pendidikan dan sikap lansia tentang osteoporosis dengan kebiasaan
mengkonsumsi susu untuk mencegah osteoporosis dan didapatkan hasil yaitu
pengetahuan dan kebiasaan mengkonsumsi susu adalah P= 0,629 yang berarti
tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan kebiasaan mengkonsumsi susu,
ada hubungan antara pendidikan dengan kebiasaan mengkonsumsi susu didapat
hasil yaitu P=0,015, tidak ada hubungan antara sikap dengan kebiasaan
mengkonsumsi susu didapatkan hasil P= 0,075 yang berarti tidak ada hubungan
antara sikap dan kebiasaan mengkonsumsi susu dari lansia.
Berdasarkan hasil penelitian di Desa Watutumou III kec Kalawat maka dapat di
simpulkan bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan lansia dengan
kebiasaan mengkonsumsi susu.
Diharapkan kepada seluruh lansia untuk menambah pengetahuan dan wawasan
dan mencari informasi yang banyak tentang osteoporosis yang banyak terjadi di
kalangan lanjut usia agar dapat mengerti mengenai penyakit tersebut.

Kata kunci : Lansia, Osteoporosis, Kebiasaan Mengkonsumsi Susu.
Kepustakaan : 14 buku, 7 skripsi / thesis, 9 file internet