Kegiatan konseling dilakukan menggunakan pola pendekatan perorangan dengan
materi pembahasan mengenai kontrasepsi yang dipakai. Dengan adanya konseling
mengenai keluarga berencana, diharapkan mampu memberikan pengetahuan
tentang kelebihan dan kekurangan masing-masing metode kontrasepsi sehingga
calon peserta KB dapat menetukan pilihan kontrasepsi yang dikehendaki dan
sesuai dengan kondisi kesehatan. Pilihan yang diputuskan sendiri dengan bantuan
petugas dalam memberikan pengetahuan tentang kontrasepsi yang menjadi
pilihannya, akan memberikan gambaran dan kemantapan untuk memakai
kontrasepsi yang lebih tepat. Dari sebagian banyak alat kontrasepsi, alat
kontrasepsi implan merupakan alat kontrasepsi jangka panjang dan memiliki
banyak keunggulan dari kontrasepsi lain, maka dari itu diperlukan konseling yang
baik untuk dapat meningkatkan minat calon akseptor dalam pemilihan alat
kontrasepsi implan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara konseling
dengan minat pemilihan alat kontrasepsi implan pada wanita usia subur di
kelurahan Tuminting kecamatan Tuminting Manado. Penelitian ini menggunakan
rencana penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional,subjek
penelitian adalah 44 responden yang menggunakan alat kontrasepsi implan di
kelurahan Tuminting kecamatan Tuminting. Pengambilan data dilakukan dengan
pengisian kuesioner yang sebelumnya telah di uji validitas dan analisa data
dilakukan dengan menggunakan uji chi square.
Berdasarkan analisa bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square diperoleh nilai
 = 0,01 dengan tingkat kemaknaan < 0,05. Ini menunjukkan terdapat hubungan
antara konseling dengan minat pemilihan alat kontrasepsi implan pada wanita usia
subur di kelurahan Tuminting kecamatan Tuminting Manado. Disimpulkan ada
hubungan antara konseling dengan minat pemilihan alat kontrasepsi implan pada
wanita usia subur.

Kata Kunci : Materi Konseling, Penggunaan Alat Kontrasepsi Implan
Kepustakaan : 19 buku