Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti di Indonesia, karena morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi. Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) di Indonesia tahun 2007 menyatakan penyakit diare menempati urutan pertama dari sepuluh besar penyakit penyebab kematian pada balita dengan Proportional Mortality rate 25,2%. Dari hasil penelitian didapatkan insidens rate diare pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Doloduo Kecamatan Dumoga Barat Kabupaten Bolaang Mongondow tahun 2015 sebesar 34,5%. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode deskriptif analitik dengan disain cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 59 responden dari 69 populasi balita. Sampel yang diambil adalah dengan menggunakan rumus sampel N = N(Z².PQ / d² (N-1)
+ Z². PQ. Sehingga diperoleh sampel sebanyak 59 responden. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 16-23 juni 2015. Berdasarkan tabel di atas analisis hasil pengolahan data secara bivariat, dengan menggunakan uji chi-square, berdasarkan analisa secara statistik didapatkan nilai signifikan ρ =0,006 (ρ≤0,05) ini berarti ada pengaruh antara personal hygiene dengan kejadian diare pada balita, ρ = 0,003 (ρ≤0,05) ini bearti ada pengaruh antara ketersediaan sumber air bersih dengan kejadian diare pada balita, ρ =0,016 (ρ≤0,05) ini berarti ada pengaruh antara ketersediaan jamban dengan kejadian diare pada balita, ρ = 0,050 (ρ ≤ 0,05) ini bearti ada pengaruh antara imunisasi campak dengan kejadian diare pada balita.
Kesimpulan ada pengaruh antara personal hygiene, ketersediaan sumber air bersih, ketersediaan jamban, imunisasi campak, pada balita dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Doloduo Kecamatan Dumoga Barat Kabupaten Bolaang Mongondow.

Kata Kunci : diare, anak balita, analisis
Kepustakaan : 9 Buku (2004-2015), 6 Tesis