Pada usia lanjut tidak ada halangan untuk mempertahankan hubungan seksual, hanya frekuensinya tentu makin berkurang, tetapi diharapkan kualitasnya makin meningkat untuk keharmonisan keluarga. Usia lanjut dengan klimakterium atau menopause tidak menjadi halangan untuk melakukan hubungan seksual, apalagi sudah tidak takut hamil, mungkin kepuasan seks dapat meningkat. Masalah yang dihadapi dalam hubungan seks pada usia lanjut adalah keinginan seksualitas yang sudah berkurang
Tujuan penelitian untuk Mengidentifikasi pengaruh pengetahuan terhadap aktivitas seksualitas pada wanita usia menopause, Mengidentifikasi pengaruh aktivitas fisik terhadap aktivitas seksual ibu usia menopause dan Mengidentifikasi pengaruh kecemasan terhadap aktivitas seksual ibu usia menopause. Desain penelitian adalah deskriptif analitik dengan pendekatan crosssectional dengan sampel 47 ibu menopause. Metode penelitian menggunakan teknik total sampling. Instrument penelitian berupa kuisioner desain sendiri untuk variable pengetahuan, kuisioner baku T-MAS (taylor minensota anxiety scale) untuk kecemasan dan kuisioner aktivitas fisik yuang berpedoman pada IPAQ (international physical activity questionnaire). Uji statistik yang digunakan adalah uji Chi-square.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 47 ibu menopause terdapat 72% tidak aktif ativitas seksualnya dan hasil uji statistik dengan chi square menunjukan variable pengetahuan berpengaruh secara signifikan dalam aktivitas seksual, sedangkan aktivitas fisik dan kecemasan tidak berpengaruh terhadap aktivitas seksual.
Disarankan kepada ibu menopause agar tetap menjaga kesehatan dan kebugaran tubuhnya dan juga diharapkan kepada tenaga kesehatan yang bertugas di pos-pos pelayanan kesehatan yang ada di desa agar dapat memberikan komunikasi, informasi dan edukasi pada ibu menopause dan suai terutama tentang seksualitas pada masa menopause.

Kata kunci : Aktivitas Fisik, Aktivitas Seksual, Wanita Menopause.
Kepustakaan : 23 buku, 7 literatur dari internet