Buku Perlindungan Terhadap Anak Yang Berhadapan Dengan Hukum (Sebuah Studi terhadap Distorsi Sistem Peradilan Pidana Anak) ini sejatinya merupakan bentuk kekhawatiran Penulis terhadap fenomona Anak yang Berhadapan dengan Hukum (ABH). Penulis menyadari, sejatinya anak masih memiliki cita-cita dan harapan untuk berubah menjadi lebih baik lagi sebagai manusia seutuhnya. Namun, perlu kiranya kita pahami bersama, tidak semua ABH dapat terlepas dari jerat pidana. Semua tergantung pada beberapa faktor penentu.
Perlu kita pahami pula bahawa hukum pidana adalah ultimum remedium, artinya jika masih ada upaya lain selain pemidanaan, maka upayakan semaksimal mungkin untuk mencapai kemamfaatan dan keadilan hukuman bagi apra pihak yang terlihat dalam suatu tindak pidana. Terobosan prinsip Restorative Justice memberika ruang terhadap aparat hukum untuk melakukan tindakan-tindakan yang mengutamakan kesehahteraan dan kemaslahatan masyarakat. Hukum diciptakan semata-mata untuk mencapai ketertiban umum. Maka dengan penerapan Prinsip Restorative Justice dihadapkan cita-cita mulia hukum akan terwujud.
Harapan lain Penulis atas buku ini adalah aparat penegak hukum dapat menambah referensi terhdap dasar pertimbangan keputusan yang akan diambil ketika berhadapan dengan perkara yang menempatkan anak sebagai pelaku tindak pidana. Penulis sudah uraikan dasar hukum tindakan diskresi dalam bentuk distorsi instrumen hukum, sehingga dihadapkan aparat penegak hukum tidak lagi ragu dalam mengupayakan penyelesaikan terbaik demi kepentingan anak dan ketertiban umum.