Dismenorea adalah kekakuan atau kejang di perut bagian bawah yang terjadi sebelum, saat, atau selama menstruasi, yang dapat menyebabkan penderitanya harus beristirahat dari aktivitasnya sehari-hari, saat nyeri timbul berbagai macam upaya penanganan akan dilakukan beberapa wanita baik menggunakan obat-obatan maupun tidak. Mengalami dismenorea bagi wanita tentu saja dapat merugikan serta dapat menimbulkan rasa ketidaknyamanan saat akan melakukan aktivitas sehari-hari, terutama pada remaja putri yang pada umumnya merupakan seorang pelajar. Dengan upaya penanganan yang baik oleh remaja putri tentu akan mengurangi tingkat
ketidakhadiran disekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan upaya penanganan dismenorea pada remaja putri dengan ketidakhadiran disekolah. Desain penelitian yang dipakai adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian dengan menggunakan teknik purposive sampling berjumlah 50 responden. Analisa data menggunakan uji chisquare.Hasil analisa diperoleh nilai 0,001 untuk upaya non farmakologis yang dilakukan remaja putri terhadap ketidakhadiran disekolah dan 0,030 untuk upaya farmakologis yang dilakukan remaja putri terhadap ketidakhadiran disekolah dengan nilai kemaknaan α < 0,05 yang berarti terdapat hubungan signifikan antara upaya penanganan dismenorea pada remaja putri dengan ketidakhadiran disekolah.Penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi bagi orang tua, tenaga medis khususnya bahwa sangat penting bagi remaja putri untuk mengetahui mengenai dismenorea beserta upaya penanganan yang perlu dilakukan. Dan disarankan kepada petugas kesehatan dan pihak sekolah agar dapat ikut ambil bagian dalam memberikan penyuluhan mengenai dismenorea beserta upaya penanganannya. Untuk penelitian selanjutnya agar dapat melihat hal-hal yang dapat diteliti yang belum tercantum dalam penelitian ini. Contohnya faktor sosial ekonomi, dan sikap.