Terapi aktivitas kelompok sosialisasi (TAKS) adalah upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah pasien dengan masalah hubungan sosial. Untuk mengatasasi gangguan tersebut salah satunya dengan terapi aktivitas kelompok sosialisasi. Diketahuinya pengaruh terapi aktivitas kelompok sosialisasi terhadap kemampuan sosialisasi pada pasien isolasi sosial di Rumah Sakit Jiwa Ratumbusyang Manado. Dengan tujuan pasien gangguan jiwa dapat mampu meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap dan mampu memperkenalkan diri dengan anggota keluarga kelompok. Desain penelitian ini
bersifat eksperimental dengan rancangan one group pre-post test design with control. Sampel yang diambil menggunakan metode purposive sampling yaitu sejumlah 30 orang pasien isoalasi sosial dan telah memenuhi kriteria inklusi. Data penelitian diperoleh melalui lembar observasi yang telah dibagikan kepada responden dan penelitian ini dimulai pada tanggal 06 Juni-17 Juni 2016. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji wilcoxon. Terapi aktivitas kelompok sosialisasi dari sesi 1 sampai sesi 7, pada setiap sesi hasil yang didapat nilai signifikan p = 0,001 (p <
0,05), yang artinya yaitu terapi aktivitas kelompok sosialisasi bepengaruh secara bermakna terhadap kemampuan sosialisiasi pada pasien isolasi. Dimana pasien sebelum diberikan terapai mempunyai kemampuan sosialiasi yang berbeda dengan pasien yang telah diberikan terapi aktivitas kelompok sosialisasi.