Toilet training adalah latihan Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air Kecil (BAK) yang dilakukan oleh orangtua kepada anak. Setelah anak melewati masa toddler, maka anak harus memasuki tahap berikutnya yaitu prasekolah. Syarat dalam melakukan toilet training adalah jika anak sudah memasuki fase perkembangan usia prasekolah (3 – 5 tahun). Pada fase ini anak harus mampu mengontrol dalam melakukan buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) pada tempatnya secara mandiri. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah salah satunya adalah pola asuh orangtua. Pola pengasuhan yang diterapkan dalam keluarga bermacam-macam, seperti pola pengasuhan otoriter, otoritatif, atau permisif; pola ini akan mempengaruhi perkembangan anak terutama dalam hal mengajarkan toilet training pada anak usia prasekolah. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh yaitu faktor pendidikan orangtua, faktor pekerjaan orangtua, faktor lingkungan, dan budaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orangtua dengan keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah di TK Lestari Desa Siniyung, Kecamatan Dumoga, Kabupaten Bolaang Mongondow. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian deskriptif analitik melalui pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan adalah orangtua murid di TK Lestari dengan jumlah 30 orang responden, menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 4 – 5 Juli 2016. Pengambilan data menggunakan kuesioner. Data diolah menggunakan rumus komputerisasi. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Fisher. Hasil uji Fisher menunjukkan nilai p = 0,009, dan dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pola asuh orangtua dengan keberhasilan toilet training pada anak usia prasekolah.