Latar Belakang : Pendidikan adalah hal yang sangat berpengaruh bagi kesejahteraan anak dan bagi penurunan kemiskinan serta ketidaksetaraan. Namun menurut data UNICEF, diketahui bahwa masih banyak anak di dunia yang tidak mengenyam pendidikan (UNICEF, 2012). Sungguh memprihatinkan ketika ditemui 37% anak-anak di Indonesia memiliki status gizi yang buruk dan hasilnya anak-anak mengalami stunting. Ketika anak mengalami stunting itu akan menghambat belajar di sekolah. Tujuan : Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan faktor status gizi dan aktivitas bermain terhadap prestasi belajar anak usia sekolah. Metode Penelitian : Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan menggunakan sampel sebanyak 55 responden. Hasil Penelitian : Dalam penelitian ini diketahui bahwa anak yang berstatus gizi baik dan berprestasi baik sejumlah 24 responden (43,6%) dan status gizi tidak baik tapi berprestasi baik sebanyak 13 responden (23,6%). Yang memiliki intensitas bermain kurang dari 5 jam dan berprestasi baik sebanyak 16 responden (29,1%) dan yang memiliki intensitas bermain lebih dari sama dengan 5 jam dan berprestasi baik sebanyak 21 responden (38,2%). Dan hasil analisa data berdasarkan uji chi square diperoleh p-value 0,505 (α= 0,05) untuk status gizi dengan prestasi dan diperoleh p-value 0,268 (α= 0,05) untuk aktivitas bermain dengan prestasi belajar. Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dan aktivitas bermain dengan prestasi belajar anak usia sekolah di SD GMIM 163 Kayawu.