Isu kenaikan harga BBM merupakan masalah yang berdampak besar pada
transportasi publik seperti angkutan kota atau yang lebih dikenal dengan sebutan
angkot. Dampak secara ekonomis jika harga BBM naik tentunya akan menambah
biaya operasional, tuntutan kenaikan gaji bagi supir angkot sehingga akan
menyebabkan kenaikan tarif angkutan kota. Sedangkan dampak sosialnya adalah
masyarakat mulai beralih ke kendaraan pribadi atau mengurangi penggunaan
angkot.
Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan merancang sistem
transportasi yang hemat BBM sekaligus mampu mengurangi kemacetan lalu lintas.
Untuk membantu merancang transportasi yang hemat BBM tersebut maka penulis
menggunakan metode optimasi heursitik dikombinasikan dengan metode terapan
atau benchmarking terhadap transportasi jarak pendek di Jerman yang dikenal
dengan Nahverkehrsverbund. Dalam penelitian ini, penulis melakukan studi kasus
pada angkot jurusan Malalayang menuju Jumbo Supermarket. Langkah-Langkah
yang dilakukan adalah membuat pemodelan secara matematis, membuat beberapa
alternatif solusi dengan membagi rute tersebut ke dalam beberapa rute pendek
kemudian melakukan pengolahan data dan menganalisa menggunakan Excel
Solver.
Hasil pengolahan data dan analisa menunjukkan bahwa metode heuristik
yang dikombinasikan dengan metode terapan dari transportasi Jerman tersebut
dapat diterapkan untuk merancang sistem transportasi angkutan kota yang hemat
BBM. Hasil tersebut dibuktikan dengan terpilihnya alternatif solusi ke 3 dengan
persentase penghematan BBM sebesar 74.67 %.

Kata Kunci : Optimasi, Angkutan Kota, Pembagian Rute, Hemat BBM