Pola asuh adalah suatu sikap atau cara orang tua dalam membimbing, mendidik, dan
mengasuh anak untuk mampu melakukan personal hygiene secara mandiri. Anak yang
dapat mandiri harus mampu melakukan personal hygiene. Kemenkes RI tahun 2011
mengatakan bahwa 10 provinsi di Indonesia menemukan prevalensi kecacingan di
Kabupaten Pesisir Selatan adalah (85,8%). Angka infeksi kecacingan tinggi dipengaruhi
oleh kebersihan diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola asuh orang
tua dengan kemandirian anak dalam personal hygiene di SD GMIH Efi-Efi kecamatan
Tobelo Selatan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelasi dengan
pendekatan cross sectional. Jumlah populasi yaitu sebanyak 87 orang, teknik sampling
menggunakan metode purposive sampling sampel sebanyak 72 sampel. Alat ukur yang
digunakan kuesioner, analisis data dilakukan dengan menggunakan uji KolmogorovSmirnov.

Hasil penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa 52 (72,2%) responden
menerapkan pola asuh demokratis, 8 (11,1%) menerapkan pola asuh permisif. Anak yang
memiliki kemandirian personal hygiene 62 (86,1%) dan tidak mandiri 10 (13,9%)
responden. Berdasarkan hasil analisis bivariat Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai
dengan tingkat kemaknaan α < 0,05 hal ini menunjukkan ada hubungan pola
asuh orang tua dengan kemandirian anak dalam personal hygiene. Saran bagi orang tua
untuk dapat membentuk tingkat kemandirian anak dengan orang tua lebih positif dalam
menerapkan pola asuh yang tepat seperti pola asuh demokratis. Bagi tenaga kesehatan atau
perawat mensosialisasikan pada orang tua dan bagi anak-anak pentingnya kemandirian
personal hygiene terhadap kesehatan.

Kata kunci : Pola asuh Orang tua, Kemandirian Personal hygiene
Kepustakaan : 15 Buku , 4 jurnal , 6 skripsi , 1 internet