Penyakit hipertensi dapat mengakibatkan infark miokard, stroke, gagal ginjal, dan
kematian jika tidak dideteksi secara dini dan ditangani dengan tepat (James, dkk,
2014). Terapi tertawa yang diberikan selama 15-20 menit dapat menurunkan tekanan
darah yang tinggi dan setiap penurunan tekanan darah 5 mmHg pada penderita
hipertensi diperkirakan mampu menurunkan angka mortalitas akibat stroke sekitar
14 % dan akibat penyakit jantung koroner 7 %. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui perubahan tekanan darah sistolik sebelum dan sesudah pemberian terapi
tertawa pada klien dengan hipertensi di Desa Kasuratan, Kecamatan Remboken.
Penelitian ini menggunakan metode Pre-Experiment dengan rancangan one group
pre-post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah pria dan wanita penderita
hipertensi usia >40 tahun yang tinggal di Desa Kasuratan, Kecamatan Remboken
dengan jumlah sampel 16 orang yang diambil menggunakan Purposive Sampling.
Efektivitas terapi tertawa dalam menurunkan tekanan darah pada klien dengan
hipertensi di analisis menggunakan uji statistik Paired Sample T-Test. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa ada perubahan nilai tekanan darah pada setiap
responden dengan rentang perubahan nilai tekanan darah sistolik antara 20-30 mmHg
dan tekanan darah diastolik 10-30 mmHg. Hasil dari uji statistik Paired Sample TTest

menunjukkan p value = 0.000 yaitu kurang dari Standard Error ( É‘ ) dengan
nilai signifikansi 0.05 atau 95%, Sehingga hipotesis efektivitas terapi tertawa dalam
menurunkan tekanan darah pada klien dengan hipertensi dapat diterima. Kesimpulan
dari penelitian ini adalah terapi tertawa dapat menurunkan tekanan darah pada klien
dengan hipertensi. Peneliti menyarankan untuk menggunakan terapi tertawa ini di
Desa Kasuratan Kecamatan Remboken.

Kata kunci : Terapi tertawa, hipertensi, tekanan darah