Perkembangan sosial merupakan salah satu proses belajar untuk menyesuaikan diri
terhadap norma-norma kelompok, moral, dan tradisi, meleburkan diri menjadi satu
kesatuan dan saling berkomunikasi dan bekerja sama. Seorang balita yang mengalami
keterlambatan perkembangan personal sosial dapat menimbulkan akibat yang kurang
menguntungkan pada konsep diri anak sehingga timbul masalah pada perilaku dan
emosinya. Beberapa studi telah menunjukkan bahwa bermain peran dapat meningkatkan
perkembangan sosial anak usia prasekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi
efek dari bermain peran terhadap perkembangan sosial pada anak usia prasekolah di TK.
Karya Sama Membangun Desa Matanga. Desain penelitian yang digunakan yaitu Quasi
Eksperiment dengan jenis rancangan control time design group pre-test and post-test
dengan 30 orang responden. Sebelumnya, penelitian ini dilakukan pengambilan data awal
(pre-test) untuk mengetahui tingkat perkembangan sosial anak. Teknik pengambilan
sampel dilakukan dengan cara simple random sampling dengan instrumen penelitian
menggunakan lembar observasi tugas perkembangan anak dalam bentuk checklist. Data
di analisis dengan menggunakan uji Wilcoxon untuk mengetahui perbedaan signifikan
sebelum dan sesudah diberi perlakuan pada kelompok eksperimen dan kontrol, dengan
hasil diperoleh nilai p value = 0.001 (< 0,05). Dengan demikian bermain peran efektif
terhadap perkembangan sosial pada anak usia prasekolah. Pemberian bermain peran tidak
hanya dilakukan oleh tenaga pengajar tetapi dapat dilakukan juga oleh tenaga kesehatan
untuk meningkatkan perkembangan sosial anak usia prasekolah.
Kata Kunci : Perkembangan Sosial, Bermain Peran, Anak Usia Prasekolah
Sumber : 13 buku dan 19 Internet.