Pendahuluan : Obesitas pada anak sama dengan obesitas pada dewasa, di
definisikan dengan indeks massa tubuhnya (IMT) diatas 24,9. IMT adalah
merupakan alat skiring yang berhubungan besarnya lemak tubuh pada anak dan
dewasa. Makanan cepat saji sering disebut fast food dapat diartikan sebagai
makanan yang dapat disiapkan dan disajikan dengan cepat. Lemak jenuh/lemak
trans banyak terdapat dalam makanan cepat saji. Penelitian ini bertujuan unutk
mengetahui Dampak Konsumsi makanan cepat saji terhadap kejadian obesitas
pada anak di SD Katolik Stella Maris Girian Bitung. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan crossectional. Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh siswa/wi yang berusia 8-10 tahun yang berjumlah 50
orang, sampel diambil dengan cara total sampling dimana seluruh populasi di
jadikan sebagai sampel. Dalam penelitian ini analisa bivariat yang digunakan
adalah uji statistik Chi-Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
dampak yang antara jenis makanan dengan nilai p value = 0.019 dan kejadian
obesitas dan juga ada dampak antara frekuensi makan makanan cepat saji terhadap
kejadian obesitas pada anak dengan nilai p value = 0,013 Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa ada dampak antara konsusmsi jenus makanan dan frekuensi
makan makanan cepat saji terhadap kejadian obesitas pada anak. Manfaat
penulisan dari penelitian ini dapat menjadi tolak ukut bagi orang tua, anak, dan
perawat unntuk mengoptimalkan status gizi anak.

Kata Kunci : Jenis makanan, Frekuensi makan makanan cepat saji.
Kepustakaan : 20 buku, 8 jurnal, 3 skripsi