Latar belakang: Lansia merupakan tahap akhir pertumbuhan manusia, saat seseorang
memasuki tahap lansia maka mereka akan mengalami berbagai perubahan yang
menyebabkannya berisiko mengalami jatuh. risiko jatuh pada lansia selain dipengaruhi
oleh faktor internal pada lansia, risiko jatuh juga dipengaruhi oleh faktor ekstrinsik yang
ada disekitar lansia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi risiko jatuh pada lansia di Panti Werdha Senja Cerah Manado. Desain yang
digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan
cross sectional. Variabel dalam penelitian ini adalah gangguan penglihatan dan gangguan
mobilitas fisik. Analisa data dengan menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 orang lansia. Hasil penelitian menunjukan
bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara gangguan penglihatan dengan risiko jatuh
pada lansianilai p = 0,038 (α < 0,05). Dan terdapat hubungan yang bermakna antara
gangguan mobilitas fisik dengan risiko jatuh pada lansia nilai p = 0,008 (α < 0,05).
Kesimpulan ada hubungan signifikan antara gangguan penglihatan terhadap risiko jatuh
pada lansia di Panti Werdha Senja Cerah Manado. Saran bagi peneliti selanjutnya
diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi peneliti lain untuk mengadakan
penelitian lebih lanjut tentang judul yang sama atau berkaitan dengan kejadian jatuh pada
lansia. Dan melakukan penelitian pada variabel yang belum diteliti oleh peneliti antara
lain; gangguan pendengaran, lingkungan, alat bantu berjalan, obat-obatan yang dipakai.
Kata Kunci: Lansia, Risiko Jatuh, Gangguan Penglihatan, Gangguan Mobilitas Fisik