Tahun 2007 merupakan tahun yang istimewa bagi ASEAN. Genap diusia ke-40 tahun, organisasi 10 negara-negara Asia Tenggara ini menyepakati Piagam ASEAN dan Cetakbiru ASEAN menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, pada Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-13 di Singapura. Penandatangan Piagam ASEAN ini akan menandai babak baru ASEAN menuju sebuah organisasi dengan komitmen bersama yang mengikat secara hukum.
Sedangkan cetakbiru MEA akan memberikan arah bagi perwujudan ASEAN sebagai sebuah kawasan basis produksi dan pasar tunggal. Pencapaian MEA ini dilakukan melalui lima pilar, yaitu: aliran bebas dari barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil, dan aliran modal yang lebih bebas. Upaya mewujudkan ASEAN sebagai kawasan basis produksi dan pasar tunggal ini tentu saja memberikan banyak peluang sekaligus tantangan yang besar bagi Indonesia.
Editor’s Note:
Menyadari peran penting persiapan Indonesia dalam MEA, buku berjudul “Menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015: Memperkuat Sinergi ASEAN di Tengah Kompetisi Global” hadir ke hadapan pembaca untuk memberikan informasi seputar MEA 2015 serta berbagai peluang dan tantangannya, baik bagi ASEAN maupun bagi Indonesia. Melalui penerbitan buku ini, diharapkan mampu meningkatkan pemahaman kita bersama mengenai berbagai isu terkait dengan MEA sehingga kita mampu merumuskan persiapan yang lebih baik.